(Update 5 November 2018)
Layanan streaming musik saat ini kian diminati masyarakat, mengingat perkembangan internet di Indonesia yang juga semakin baik. Joox dan Deezer menjadi dua pemain di ranah ini yang cukup berhasil mencuri perhatian lokal.
Dengan menawarkan streaming musik secara gratis namun tetap legal, aplikasi mobile keduanya menjadi yang paling banyak diunduh di Google Play. Dengan layanan yang nyaris serupa, siapakah yang lebih unggul?
Database lagu
Kelengkapan lagu yang tersedia tentu menjadi prioritas ketika kita hendak mengakses sebuah situs musik. Dikutip dari situs resminya, Deezer mengklaim memiliki lebih dari 53 juta lagu berlisensi, berbeda dengan Joox yang tidak menyebutkan secara pasti jumlah lagu mereka.
Berdasarkan pengalaman saya dalam menggunakan layanan ini, cakupan lagu di Deezer ternyata jauh lebih luas dibandingkan Joox. Ketik saja Endah and Rhesa atau Banda Neira yang notabene merupakan musisi sidestream Indonesia di kolom pencarian. Hasilnya? Kamu akan menemukan album mereka secara lengkap di Deezer tetapi tidak ada di Joox. Hal yang sama juga terjadi ketika mencari lagu beberapa musisi sidestream asal luar negeri.
Fitur Freemium
Tidak ada yang benar-benar gratis di dunia ini. Prinsip itu juga berlaku pada kedua platform ini. Meskipun gratis, Joox membatasi hanya lagu-lagu tertentu yang dapat diputar oleh free user.
Lagu milik Justin Bieber dan Ariana Grande, contohnya, membutuhkan langganan akun premium (VIP). Deezer membuka akses ke semua lagu kepada free user. Namun, hal yang cukup menyebalkan adalah Ad Lib atau iklan yang muncul setiap dua atau tiga lagu selesai diputar. Agar bisa bebas iklan, kamu perlu berlangganan akun premium.
Aplikasi Mobile
Di Google Play, aplikasi Deezer mengantongi 100 juta unduhan. Jumlah ini berbanding jauh dengan Joox yang baru diunduh 50 juta kali. Hal ini cukup bisa dimaklumi mengingat Deezer sudah senior. Namun dari segi rating, Joox meraih 4,6 sedangkan sang senior terpaut tipis, di 4,1.

Tampilan aplikasi mobile Joox Music
Joox tampaknya memberi perhatian utama kepada aplikasi mobile mereka sehingga fiturnya pun sangat kaya. Tidak hanya streaming audio, Joox bahkan menghadirkan kolom streaming video klip. Aplikasi asal Tiongkok ini juga memungkinkan kamu untuk sing-along dengan adanya panel lirik yang berjalan ketika lagu diputar.
Bagaimana dengan aplikasi Deezer? Selain nihilnya fitur-fitur yang sebelumnya disebutkan, hal yang sangat disayangkan adalah free user dipaksa mendengarkan lagu-lagu yang diputar secara acak oleh Deezer, bukan lagu yang kita inginkan.
Versi Web
Berbanding terbalik dengan versi aplikasi mobile, situs web player Deezer justru menawarkan fitur yang lebih banyak, bahkan sekarang Deezer punya aplikasi desktop untuk pengguna PC. Terdapat kolom Top Playlist dan Moods yang terdiri segudang pilihan playlist hasil kurasi para editor Deezer maupun user yang bisa kamu putar sesuai genre yang kamu suka atau mood kamu saat ini.

Tampilan aplikasi desktop Deezer
Kamu pun bisa membuat playlist sendiri. Sementara situs web player Joox tampil utuh sebagai sebuah web player, Kamu hanya bisa memutar lagu saja. Playlist yang mereka tawarkan pun masih kalah spesifik dibanding Deezer.
Joox dan Deezer memang lebih unggul satu dengan yang lain di aspek yang berbeda-beda. Tapi jika dilihat secara keseluruhan, siapakah yang menurut kamu paling top di ranah streaming musik di Indonesia? Sampaikan pendapat kamu di kolom komentar.
Baca juga: Digibeat, Startup Streaming Musik Lokal yang Fokus ke Ranah Sidestream
Kamu bisa mencoba layanan Joox dan Deezer melalui tautan berikut:


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)