Indonesia memiliki berbagai startup yang menyediakan layanan pemesanan tiket untuk memudahkan Anda yang suka bepergian. Namun, umumnya startup yang menyediakan layanan tiket lebih banyak yang menyasar pengguna transportasi pesawat dan kereta api. Naik.travel memutuskan untuk tampil berbeda dengan fokus menggarap layanan pemesanan tiket untuk pengguna mobil travel di Indonesia. Bagaimanakah kiprah startup asal Jakarta yang menghuni Bandung Digital Valley sekaligus peserta Indigo Incubator 2014 ini?
Didirikan pada Februari tahun 2014, Naik.travel merupakan startup yang memudahkan calon penumpang travel dengan bisa membandingkan harga tiket travel antar penyedia jasa travel yang berbeda, memesan tiket travel, hingga melakukan proses pembayaran secara online. Untuk sementara ini layanan Naik.travel masih berbasis web dan proses pembayaran masih terbatas berupa transfer ke beberapa akun bank yang telah disediakan.
Naik.travel yang didirikan oleh Sandy Wibisono sebagai alumni Fisika ITB ini, berangkat dari hasil riset berupa survey kepada penyedia jasa travel dan pengguna travel mengenai permasalahan yang dialami oleh keduanya. Riset yang dilakukan tim internal Naik.travel itu menghasilkan beberapa data sebagai berikut:
Permasalahan bagi penyedia jasa travel :
- Kesulitan mencari sistem informasi yang memiliki harga ekonomis.
- Tidak terjualnya kursi secara penuh pada setiap perjalanan, dikarenakan kurangnya media promosi kepada calon pelanggan.
- Data-data kegiatan operasional — seperti data penjualan tiket, data pemeliharaan mobil, data optimalisasi armada, dan sederet data penting lainnya — yang tidak sesuai dan tidak lengkap.
Sementara permasalahan bagi pengguna travel:
- Sulitnya mencari website perbandingan harga khusus transportasi travel darat antara penyedia jasa travel.
- Biaya dan waktu yang dikeluarkan dalam melakukan reservasi tiket travel darat secara manual relatif cukup besar.
Melihat permasalahan yang dirasakan kedua belah pihak, maka Naik.travel menawarkan solusi utama berupa penyediaan sistem informasi yang terintegrasi — mulai dari penjualan tiket hingga pembuatan laporan operasional — serta penyediaan informasi travel dan layanan pemesanan tiket secara online.
Naik.travel sendiri memiliki tiga fitur utama:
- Pertama, Pemesanan Travel: dengan fitur ini pengguna bisa mengetahui informasi mengenai aneka penyedia jasa travel, pilihan rute dan jadwal keberangkatan, jenis program promosi, reservasi perjalanan, dan proses pembayaran tiket.
- Kedua, Informasi Travel: melalui fitur ini pengguna bisa mengetahui ketersediaan kursi dan rute, status waiting list, layanan pemberitahuan dan pengingat bagi pengguna, serta panduan dan informasi tentang kota tujuan.
- Ketiga, Layanan Keanggotaan: fitur ini menyajikan informasi perjalanan yang akurat, layanan pemesanan tiket yang cepat, layanan pemesanan prioritas, pemberian promosi, dan program lainnya bagi anggota.
Sayangnya, karena layanan pemesanan tiket Naik.travel belum resmi diluncurkan, maka saya tidak bisa mencobanya terlebih dahulu. Namun, pada dasarnya proses pemesanan dan pembayaran tiket travel darat yang disediakan Naik.travel tidak jauh berbeda dengan website ticketing sejenis baik yang mengkhususkan pada transportasi pesawat dan/atau kereta api. Nah, untuk mengetahui bagaimana ilustrasi cara Naik.travel bekerja, ada baiknya Anda menyaksikan tampilan video berikut ini:
Karena menyadari sebagai pendatang baru dalam industri startup dengan menggarap layanan bidang transportasi jenis travel darat di negeri ini, maka Naik.travel sengaja memilih nama domain yang unik agar nama domain-nya cepat masuk dan diterima oleh pasar pengguna travel darat di Indonesia. Bahkan Sandy mengungkap bahwa pemilihan nama domain Naik.travel berdasarkan beberapa parameter yang dipatoknya, yaitu memiliki nama umum, mudah diucapkan, dan menerangkan dengan jelas produk/layanan yang disediakan. Saat ini nama domain Naik.travel sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual(Dirjen HKI). Sayangnya proses hingga mendapatkan sertifikat resmi dari pemerintah baru akan Naik.travel terima dua tahun mendatang, sehingga sekarang ini Anda belum bisa menelusuri merek Naik.travel di website Dirjen HKI.
Naik.travel sendiri memiliki strategi bisnis antara lain dengan mengadakan kegiatan loyalty program bersama mitra yaitu para penyedia jasa travel seperti mengadakan event rutin berupa penawaran harga promo yang saling menguntungkan pihak mitra, Naik.travel, dan pengguna travel. Salah satu event terdekat akan segera dilakukan bersama Arnes Shuttle setelah peluncuran website Naik.travel versi beta September nanti.
Terkait dengan harga, Sandy menjelaskan bahwa tarif tiket travel yang dipatok Naik.travel dengan tarif resmi yang tertera pada pool travel dari penyedia jasa travel memiliki nominal berbeda 5 hingga 10 persen lebih mahal. Tetapi, bagi member Naik.travel bisa memperoleh harga yang lebih murah jika mengikuti loyalty program.
Karena Naik.travel masih berbasis web dan belum mengembangkan aplikasi mobile-nya, maka strategi bisnis kedua yaitu mendesain tampilan website yang responsive, easy to use, dan menyenangkan. Melalui website Naik.travel, para anggota bisa melakukan update status hingga bisa mendeteksi apakah penumpang di mobil travel yang dia naiki adalah sesama anggota Naik.travel atau bukan.
Mengambil keuntungan dari komisi
Naik.travel berencana akan memperoleh pendapatan dengan mengambil komisi tiap transaksi sebesar 5 hingga 10 persen per tiketnya yang dibebankan kepada pengguna travel. Besarnya nominal persentase itu sendiri akan berbeda tergantung dengan jarak tempuh masing-masing rute travel. Selain itu, bagi penyedia jasa travel yang ingin melakukan kustomisasi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan mereka, terdapat biaya tambahan tersendiri. Sementara ini Naik.travel baru bermitra dengan 15 penyedia jasa travel untuk rute di area Jawa dan Bali tiga diantaranya yaitu Arnes Shuttle, Selamat Trans, dan Umbara.
Sandy mengungkap bahwa tantangan dalam menjalankan bisnis Naik.travel selama tujuh bulan pertama ini adalah dalam hal mengedukasi para mitra penyedia jasa travel. Banyak calon mitra penyedia jasa travel yang belum memahami fungsi media teknologi untuk memudahkan proses berbisnis mereka. Sehingga saat proses penjajakan untuk bermitra, Naik.travel bukan hanya melakukan kegiatan sales melainkan juga sekaligus mengedukasi mereka mengenai fungsi teknologi dalam berbisnis.
Naik.travel sudah beroperasi di bawah badan hukum PT. Jakarta Webs dengan memiliki tim berjumlah delapan orang yang semuanya bekerja full time. Website versi beta Naik.travel sendiri baru bisa Anda akses pada minggu kedua September mendatang. Rencana kedepannya Naik.travel akan memperbanyak rute yang ditawarkan kepada para pengguna travel hingga mencakup seluruh Indonesia dan mendirikan komunitas sesama pengguna mobil travel darat.
Naik travel bukanlah startup satu-satunya yang menggarap pasar ini. TiketTux bahkan mengklaim sebagai penyedia ticketing travel darat pertama di Indonesia yang sangat potensial menjadi kompetitor Naik.travel
(Diedit oleh Yasser Paragian)