Dengan tampilan glossy, Smartfren Andromax G2 QWERTY menarik peminat smartphone keyboard fisik (REVIEW)

Elfa Putri Setyanti
Elfa Putri Setyanti
8:00 am on October 22, 2014

smartfren g2 qwerty

Smartfren terbilang berani dalam mendesain G2 Qwerty ini. Mengapa demikian? Karena vendor lokal ini kembali menggunakan keyboard qwerty fisik seperti yang ada pada produk-produk Blackberry terdahulu, padahal saat ini kebanyakan smartphone menggunakan layar sentuh atau touchscreen.

Baca juga: BlackBerry Z3, penyandang nama “Jakarta” dengan harga terjangkau

Lalu seperti apa performa smartphone yang dilepas ke pasar dengan harga Rp 1 juta ini? Simak review yang kami lakukan.

JaringanDual SIM On CDMA Evdo Rev.A dan GSM
DimensiTinggi 133mm, Lebar 65mm, Tebal 10.25 mm.
LayarLCD Capasitive Touchscreen MultiTouch 3.5 inchi 16 juta warna. Resolusi 320x480px. Kerapatan Piksel ~164ppi.
KameraKamera belakang 5 MP AutoFocus + Lampu kilat. Perekaman video 720p@30fps. Kamera depan 1.3 MP.
OSAndroid 4.3 Jelly Bean. (Dapat diupgrade ke versi Android 4.4 KitKat)
ProsesorQualcomm Snapdragon dualcore 1.2 GHz Cortex A7
GPUAdreno 305
MemoriRAM 512 MB, Memori internal 4 GB, Memori eksternal MicroSD 32GB
KonektivitasWiFi 802.11 b/g/n, WiFi Hotspot, Bluetooth 4, 3.5mm Audio, MicroUSB
Fitur & SensorKeyboard Qwerty, Radio FM, Ambience and magnetic Field Sensor, Accelerometer, Proximity, Snapdragon Audio+, Snapdragon Quick Charge, GPS.
BateraiLi-Ion 1700 mAh
WarnaHitam, Putih, Merah

Desain

Dari yang sudah terlihat, G2 QWERTY mengusung desain hybrid antara layar sentuh dengan keyboard qwerty fisik. Andromax G2 QWERTY memiliki dimensi yang menurut kami pas di tangan dengan ukuran 133x64x10,25 mm. Ia juga dilengkapi dengan bagian belakang yang melengkung sehingga nyaman ketika digenggam. Dengan harganya yang menyasar kelas menengah ke bawah, maklum saja jika smartphone ini menggunakan material keseluruhan yang terbuat dari plastik. Mungkin satu-satunya yang memberi aksen premium adalah hadirnya garis krom yang mengkilat antar baris di keyboard.

Pada bagian belakang terdapat kamera, LED flash, dan speaker. Untuk kedua slot kartu SIM terdapat di balik cover berikut slot kartu microSD.

Bagian kiri ponsel terdapat tombol volume dan tombol power, sedangkan di sisi sebelah kanan terdapat port microUSB saja. Bagian atas diletakkan port headset 3.5mm sedangkan bagian bawah tidak diletakkan fungsi apapun.

Layar sentuh G2 QWERTY hanya berukuran 3,5 inci dengan kualitas HVGA 320x480p. Warna yang ditampilkan memang tidak akan terlihat tajam, namun mengingat harga yang ditawarkan, kualitas tersebut sudah lumayan.

Hardware

smartfren g2 qwerty-cpuz

Hasil CPU Z dari Smartfren Andromax G2 QWERTY

Di dalamnya, seri Andromax ini dibenamkan prosesor dual-core 1,2GHz Cortex A7 milik Qualcomm Snapdragon. Meski otak sudah termasuk mumpuni, sayangnya RAM yang disediakan hanya 512 MB dan memori internal hanya 4GB.

Artinya Anda tidak bisa mengharapkan bermain game yang membutuhkan komputasi tinggi secara lancar, namun untuk game flash standar seperti Subway Surfers masih bisa dijalankan. Untuk kemampuan multitasking, akan langsung terhambat setelah membuka tiga aplikasi secara bersamaan.

Baca juga: Para gamer, inilah 5 website game RPG dan flash online

Sistem operasi yang digunakan juga masih Android 4.3 Jelly Bean, namun lebih lanjut Sukotjo Purwokardjono, head division product development Smartfren, mengungkapkan akan menyiapkan versi Android 4.4 KitKat. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa Smartfren telah menyediakan update tersebut.

Bagi Anda yang menyukai menonton video melalui Youtube, Andromax seri ini cukup dapat diandalkan. Gambar yang dihasilkan lumayan jernih dalam kondisi HD 1080p meskipun masih terdapat sedikit noise. Daya baterai hanya 1.700 mAh, sehingga bagi Anda yang termasuk active user baterai hanya akan bertahan sekitar 5 jam. Anda perlu membawa powerbank atau charger bila ingin bepergian karena daya yang sangat terbatas.

Sayangnya, keyboard fisik qwerty yang ada dalam seri ini tidak memiliki celah jarak antar tombol, sehingga bagi pengguna dengan tangan lebih besar akan kesulitan mengetik dan tidak terhindarkan dari typo atau salah mengetik. Dibandingkan dengan ‘raja’ perangkat keyboard qwerty, Blackberry, keyboard pada smartphone ini lebih keras dan tidak mudah untuk digunakan.

Masih ingat dengan handphone-handphone China yang sedikit menyontek desain Blackberry pada 2010-an? Keyboard milik G2 QWERTY mirip seperti itu, keras dan tidak nyaman digunakan. Namun begitu, meskipun sudah memiliki keyboard qwerty fisik, pengguna juga dapat menggunakan pilihan keyboard on-screen dengan mengaktifkan pengaturannya di Settings.

Baca juga: 7 smartphone Android murah dengan keyboard QWERTY

Software

interface awal smartfren g2 qwerty

Interface awal Smartfren G2 QWERTY

Tampilan lockscreen hadir dengan slider lingkaran yang dapat menjadi jalan pintas ke kamera, Google Now, dan membuka layar tentunya. Anda juga bisa meletakkan widget pada lockscreen. Namun, hal ini memang karena kelebihan dari Android 4.3 Jelly Bean itu sendiri.

Masuk ke homescreen, tersedia lima buah halaman – bisa dikustomisasi sesuka hati – yang dapat diisi beragam widget, shortcut, dan folder. Dengan swipe kebawah dari layar bagian atas akan memunculkan beragam toggle pengaturan berikut notifikasi di bawahnya. Untuk memunculkan recent apps, cara yang dilakukan sedikit berbeda dari kebanyakan smartphone Android, Anda harus melakukan tap dua kali di tombol home baru recent apps muncul. Drawer apps atau panel notifikasi ditampilkan dengan latar belakang hitam solid standar Android.

Baca juga: 5 smartwatch untuk melengkapi smartphone Anda

Untuk konten musik, tersedia dua pilihan aplikasi yakni Music dengan tampilan yang sering dijumpai di Android versi lama dan Play Music – yang merupakan aplikasi bawaan dari Google – dengan tampilan yang lebih kekinian. Smartfren belakangan sering memanfaatkan kelebihan dari chipset Qualcomm Snapdragon, salah satunya fitur pengolahan suara Snapdragon Audio+, semacam equalizer dengan tambahan pilihan pengaturan. Suara yang dihasilkan via speaker terdengar kencang dan jernih, membuat Anda tidak perlu memaksimalkan tingkat volume ringtone.

smartfren g2 qwerty-antutu

Hasil Antutu Bechmark dari Smartfren Andromax G2 QWERTY

smartfren g2 qwerty-3dmark

Hasil uji dengan 3D Mark

Saat kami melakukan pengujian dengan Antutu Benchmark, nilai yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan pendahulunya, yakni Smartfren Andromax G2. Karena RAM yang dimiliki seri ini sangat minim, maka hasil yang diperoleh dari uji 3D Mark pun sangat mengecewakan.

Kamera

Meskipun merupakan smartphone yang mengisi kelas entry level, G2 QWERTY tetap memiliki dua kamera. Kamera depan beresolusi 1,3 megapiksel interpolasi (proses manipulasi dari sebuah smartphone sehingga tampilan megapiksel lebih tinggi) dan kamera belakang yang memiliki resolusi 5 megapiksel dengan autofokus dan ditambah LED flash dengan kemampuan merekam video HD. Terdapat tiga mode pengambilan gambar seperti panorama, kamera standar, dan perekaman video.

Baca juga: Samsung ingin menyingkirkan kamera pocket yang Anda miliki dengan Galaxy K Zoom

Hasil kamera belakang cukup memuaskan. Warna dan kecerahan sangat jelas terlihat. Sedangkan kamera depannya tidak bisa diandalkan – khususnya bagi penggemar selfie – karena banyak noise yang tampak dan kecerahan warna pun minim.

Kesimpulan

Smartphone ini memiliki dua jaringan: CDMA 2000 1x EVDO Rev A dan GSM GPRS. Sayangnya, dua jalur yang dimiliki G2 QWERTY tidak didukung dengan kemampuan antena yang baik. Sehingga membuat kemampuan menangkap sinyal smartphone ini tidak maksimal, terlebih bila Anda hanya menggunakan untuk GSM saja. Contohnya pada saat mengirim SMS, beberapa kali gagal dan harus mengirim ulang, sedangkan untuk panggilan, tidak ada masalah.

Dari segi kamera, jangan berharap Anda dapat membawanya sebagai ‘senjata’ selfie, karena dukungan kamera depan yang sangat kurang. Dengan kisaran harga Rp 1 juta memang akan susah menemukan smartphone dengan dukungan kamera yang mumpuni, tapi untuk kisaran Rp 1,2 juta, seri Himax Polymer Li dapat menjadi pilihan smartphone dengan kamera yang lebih baik.

Baca juga: Mampukah Moto E mendominasi pasar low-end smartphone Indonesia?

Namun bila Anda masih membutuhkan smartphone dengan keyboard qwerty fisik, smartphone ini dapat menjadi pilihan. Selain seri ini, beberapa vendor lain menyediakan produk dengan keyboard qwerty fisik dengan harga yang terjangkau pula.

Kelebihan

  • Pas di genggaman tangan
  • Material bodi tidak licin
  • Tampilan keyboard fisik mengilap, menaikkan tampilan luarnya

Kekurangan

  • Boros baterai karena daya kecil
  • Tidak dapat diandalkan untuk multitasking dan bermain game
  • Hasil kamera masih terdapat banyak noise
  • Keyboard fisik keras dan tidak cocok bagi pengguna dengan jari besar

(Diedit oleh Enricko Lukman dan Bambang Kartika)


5 produsen smartphone lokal terbaik dan murah

Smartfren


Replies
Scroll ke bawah untuk artikel selanjutnya.