Panduan Melakukan Wawancara Pengguna
Kamu punya ide bisnis yang brilian, namun khawatir tidak ada pengguna yang membutuhkannya? Wawancara yang sukses bisa membantumu memvalidasi hal ini.
Panduan Melakukan Wawancara Pengguna
Kamu punya ide bisnis yang brilian, namun khawatir tidak ada pengguna yang membutuhkannya? Wawancara yang sukses bisa membantumu memvalidasi hal ini.
Bayangkan dirimu tiba-tiba terpikirkan sebuah ide produk brilian. Kamu merasa ide tersebut benar-benar genius dan kamu yakin bisa membangun perusahaan yang sukses dari ide tersebut.
Sebelum kamu buru-buru meninggalkan pekerjaanmu dan membuat perusahaan, kamu mungkin perlu mencari tahu apakah memang ada orang yang membutuhkan dan mau menggunakan produk tersebut.
Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan wawancara pengguna.
Pertanyaan terpenting saat sebelum memulai wawancara adalah: apakah kamu mengundang orang yang tepat untuk dimintai pendapat? Kalau kamu sampai salah sasaran, kamu bisa saja mendapatkan insight yang salah dan mengakibatkan solusi yang salah sasaran juga. Ini tidak hanya buang-buang waktu, tapi juga bisa membahayakan bisnismu.
Hal terpenting yang kamu perlu ingat adalah partisipan harus sesuai dengan target pengguna dan karakteristik demografi yang sesuai target.
Jika target pasar kamu adalah milenial yang melek teknologi, maka partisipan yang kamu undang harus memenuhi kriteria ini. Seorang programmer berumur 40 tahun mungkin tidak akan memberikan kamu data yang valid.
Idealnya kamu tidak mengenal partisipanmu dengan baik. Jangan berkompromi dengan menggunakan rekan kerja, keluarga, atau teman terdekat sebagai partisipanmu demi menghindari bias.
Agar proses ini jadi lebih mudah, tentukan terlebih dahulu profil dari calon partisipan yang akan kamu undang.
Contoh profil partisipan:
Jenis kelamin:
Pria atau wanita
Domisili:
Jakarta
Umur:
20 sampai 30 tahun
Penghasilan:
Lebih dari Rp10 juta per bulan, dan menghabiskan 20 persen penghasilannya untuk belanja teknologi terkini.
Cari di mana?
Jika kamu sudah mempunyai pengguna aktif, perlu diingat tidak semua penggunamu benar-benar peduli terhadap produkmu. Identifikasi dulu siapa saja pengguna yang peduli dan bisa memberikan masukan terbaik. Contohnya, kamu bisa mengundang pengguna yang paling kritis atau yang pernah mengirimkan keluhan valid.
Kamu juga bisa menggunakan forum dan komunitas. Ada begitu banyak forum dan komunitas online, kamu bisa mencari partisipan di sana dengan menyebutkan tujuan kamu sambil menyebutkan kriteria orang yang dicari (agar sesuai dengan target pasar).
Minta teman-temanmu untuk menyebarkannya kepada teman merka yang lain. Ingat, jangan mengundang teman dekat sebagai partisipan.
Penting!
Beberapa orang menawarkan hadiah sebagai apresiasi partisipasi. Kamu tentu boleh melakukan ini, namun jangan beritahukan di awal. Hal ini berpotensi mendatangkan calon partisipan yang hanya menginginkan hadiahnya saja.
Jika seseorang bersedia untuk diwawancara tanpa hadiah, itu sudah menunjukkan bahwa orang tersebut selangkah lebih peduli terhadap produkmu.
Ingat bahwa kamu menginginkan insight dari orang-orang yang benar-benar peduli.
Langkah umum wawancara
Sapa partisipanmu sebelum memulai wawancara. Hargai waktu mereka dengan mengucapkan terima kasih karena sudah menyempatkan datang di sesi wawancara.
Mulai wawancara dengan pertanyaan dasar, gali sedikit latar belakang partisipan kamu, tapi jangan terlalu personal. Sebisa mungkin buat pertanyaan umum yang mengerucut ke topik wawancara.
Di tahap ini kamu perlu memberi instruksi wawancara sejelas mungkin. Entah kamu meminta mereka untuk mengakses berbagai situs, menonton video, menggunakan sebuah prototipe, pastikan kamu memberikan instruksi yang jelas.
Tapi ingat, begitu mereka mengalami kesulitan dan bertanya kepada kamu, jangan memandu mereka. Minta mereka untuk melanjutkannya seolah-olah kamu tidak ada di situ. Di titik ini kamu akan mendapatkan data yang sangat berharga, seperti di titik mana pengguna kamu merasa frustrasi.
Tanyakan pendapat dan masukan terhadap ide atau produk yang menjadi fokus wawancara. Ucapkan terima kasih, serta sampaikan bahwa wawancara ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan produkmu.
Panduan Wawancara Design Sprint
Di dalam Design Sprint, wawancara merupakan tahap terakhir dan paling krusial yang menentukan valid atau tidaknya ide bisnis atau solusi yang dibangun selama lima hari ke belakang.
Baca e-book gratis Panduan Wawancara Design Sprint dan lihat contoh berbagai pertanyaan wawancara dari sebuah simulasi Design Sprint.
[yikes-mailchimp form=”5″]