DAFTAR ISI Scroll top

ENERGI.

Energi pada dasarnya adalah berapa banyak tenaga yang kamu punya untuk melakukan tugas kamu. Ini mungkin terdengar sederhana namun pengaturan energi yang tidak benar akan benar-benar mempengaruhi performa kamu. Saya sedang membicarakan makan pagi, olahraga, dan tidur yang cukup. Seberapa banyak dari kamu yang bisa mengangkat tangan dan mengatakan saya melakukan semua itu. Ya, ini masalah dasar yang merupakan kemewahan untuk ukuran zaman ini.

Untuk mempunyai lebih banyak energi, kamu bisa:

Mempunyai pola tidur yang teratur.

Beberapa orang mungkin sangat produktif di malam hari dan tidur di jam 4 pagi. Namun jika orang tersebut secara teratur tidur jam 4 pagi dan bangun jam 11-12 siang setiap hari maka itu akan lebih baik daripada tidur tidak teratur.

Sarapan dengan benar.

Sarapan mungkin bukan makanan paling penting dalam sehari, namun sarapan akan memberikan kamu energi dan menjaga napsu makan kamu.

Olahraga ringan secara teratur.

Sebuah riset oleh Universtas Georgia mengatakan bahwa orang yang melakukan olahraga ringan secara teratur mempunyai 20% lebih tenaga dan mengurangi kelelahan sampai dengan 65%.

Saya rasa kita bisa sama-sama setuju bahwa seiring waktu pekerjaan yang kita lakukan akan bertambah banyak, ini berarti kita membutuhkan lebih banyak energi.

Namun kita tidak melakukan apa-apa untuk menambah jumlah energi yang kita butuhkan, menghasilkan turunnya produktivitas, ketidakpuasan kerja, serta kelelahan fisik.

Dapatkan cukup sinar matahari.

Sinar matahari membantu meningkatkan vitamin D yang berperan menambah energi.

Berbincang dan tertawa bersama teman atau keluarga.

Tertawa menaikkan tekanan darah dan detak jantung, yang mana dapat memberikan kamu energi ekstra ketika sedang merasa lelah atau mandek.

Notes

Belajar mengatakan tidak

Sebagai pegawai baru, dulu saya berusaha melakukan apapun yang diberikan kepada saya. Lagi pula tidak masuk akal untuk mengatakan tidak kepada bos, namun seiring kita mendapatkan leverage di perusahaan mengatakan tidak adalah hal terbaik yang bisa terjadi pada kamu.

Mengatakan tidak harus dibarengi dengan kemampuan untuk mengetahui apakah itu benar-benar tidak perlu dan ini bukan sesuatu yang mudah. Kamu perlu mengetahui gambaran besar dari tugas yang diberikan kepada kamu, mempertimbangkan relevansi serta tingkat kepentingannya, serta membandingkannya terhadap apa yang sedang kamu kerjakan sekarang.

Tapi mengapa kita mengatakan tidak? Mengatakan tidak akan melindungi kamu dari kebingungan dan kelelahan. Ketika kamu lelah kamu tidak dapat memberikan performa terbaik kamu kepada perusahaan, keluarga, atau sekolah. Jadi ya mengatakan tidak dengan tepat sebenarnya menjaga kamu untuk memberikan kontribusi yang baik terhadap lingkungan kamu.

Bagaimana kamu mengatakan tidak juga berpengaruh. Kamu bisa memulai membuka dengan mendengarkan terlebih dahulu, lalu menanyakan bagaimana tugas itu akan berdampak kepada tujuan besarnya. Di tahap ini kamu sebenarnya sedang membantu diri kamu dan pemberi tugas untuk membedah tugas ini lebih dalam lagi dan melihat kepentingannya. Tidak jarang setelah kamu melakukan ini, sang pemberi tugas akan sadar dan tidak jadi memberikan tugasnya. Cara terbaik bukanlah melakukan counter argument mengenai kenapa itu seharusnya tidak dilakukan namun membiarkan sang pemberi tugas berpikir lebih jauh dengan menjelaskan dan menjabarkan kepada kamu.

Each of us has a finite reservoir of energy in any given day. Whatever amount of energy we spend obsessing about missteps we have made, decisions that do not go our way or the belief we have been treated unfairly is energy no longer available to add value in the world.

Tony Schwartz